MANILA - Juru bicara Kesultanan Sulu Abraham Idjirani
mengatakan, sebagai negara ASEAN, Indonesia tentu menginginkan
penyelesaian krisis Sabah. Negara-negara ASEAN pun akan terus memantau
perkembangan konflik itu.
Idjirani menegaskan kembali, konflik
Sabah telah menjadi isu bilateral antara Malaysia dan Filipina. Seluruh
negara anggota ASEAN pun tidak dapat mengabaikan isu tersebut.
"Isu
itu akan dibicarakan. Namun secara diam-diam, Filipina dan Malaysia
tidak ingin memberitahukan negara-negara lain mengenai keseriusan isu
ini," ujar Idjirani, seperti dikutip ABS-CBN, Jumat (19/4/2013).
Krisis
Sabah terjadi pada Februari lalu dan menewaskan banyak orang. Banyak
warga Filipina di Sabah yang akhirnya dievakuasi, dan saat ini mereka
sudah kembali ke Tawi-Tawi.
Idjirani pun menambahkan, Indonesia
akan menjadi salah satu negara ASEAN yang sangat khawatir bila isu Sabah
tidak diselesaikan. Hal itu disebabkan karena Sabah berada di dekat
Kalimantan.
"Sabah adalah wilayah yang bersebelahan dengan
Kalimantan. Indonesia tidak ingin cemas dengan adanya masalah itu.
Malaysia dan Indonesia adalah tetangga, Indonesia bisa meminta Filipina
maupun Malaysia untuk menyelesaikan masalah ini," imbuhnya.
0 Komentar